Idhul Adha adalah adalah salah
satu dari sekian banyaknya hari besar Umat Islam, dimana hari ini kita dilarang
berpuasa dan disunahkan sholat sunnah Ied, dan dihari itu juga kita disunnahkan
untuk menyembelih hewan qurban. Qurban menururut bahasa berasal dari kata
qarraba-yaqrabu-qurbanan yang berati dekat atau mendekat. Menurut syariat Islam
qubanadalah menyembelih binatang pada hari raya idhul adha (10 Zulhijah) dan
hari tasyik (11, 12, dan 13 Zulhijah) dalam rangka ibadah kepada Allah dan
mendekatkan diri kepada-Nya. Seperti pada firman Allah pada surat Al-Hajj ayat
33:
”Daging (Hewan Qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak
akan sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kamu. Demikianlah Allah menundukkan
untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan
kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”
(Q.S Al-Hajj 37)
Disini
di SMPN 1 Paron juga menyembelih hewan quran, penyembelihan dilaksanakan sesaat
setelah Sholat Ied, sebelumnya sebelum hari raya Idul Adha Pak Kholid, Pak
Arifin, Pak Nurhadi dan Bu Rini telah menunjuk wakil dari masing-masing kelas
untuk ikut Takbiran di sekolahan, sorenya sebelum malam takbiran kami makan
sore sekaligus buka puasa bagi yang berpuasa, setelah makan acaranya
dilanjutkan dengan Sholat Magrib, Sholat Magrib tersebut dipimpin oleh Pak
Arifin, setelah sholat dilanjutkan dengan menggemakan Takbir, saat itu juga
dibuat kelompok menurut kelasnya masing masing, setiap kelompok bergantian
menggemakan Takbir, saat pukul 19.00
Setelah
Sholat Isya’ semuanya dari kami mengumandangkan Takbir, ketika pukul 20:00 kami
diberi bimbingan mental oleh Pak Nurhadi dan Pak Arifin, diacara tersebut kita
diberitahu gambaran ketika kita mati, dan diacara tersebut kita juga
diceritakan gambaran orang yang tidah pernah sholat, kurang lebih ceritanya
seperti ini: suatu ketika ada seorang pemuda yang berumur 18 tahun, dia tidak
pernah sholat dan dia juga pengguna narkoba, akhirnya pemuda tersebut mati
karena overdosis, dia dikubrkan disuatu kuburan, setelah satu jam ada seorang
pelayat yang kehilangan jam tangan yang diduga jatuh dilubang kuburan disaat
menguburkan jenazah pemuda tadi, ketika dibongkar ternyata kondisi jenazah
pemuda tadi berbeda 180 derajat dengan keadaan satu jam sebelumnya sebelum dikuburkan,
wajahnya penuh memar, giginya tanggal, rambutnya berwarna putih, dan tulangnya
patah semua. Ini adalah adalah siksa kubur dsan ini juga balasan ketika dia
hidup didunia yang tidak pernah menjalankan perintah perintah-Nya. Kuburan bisa menjadi suatu taman surga
atau menjadi tempat siksa yang amat pedih
Setelah kami mengikuti bimbingan
mental kami melananjutkan membaca takbir, kali ini kami menggemakan takbir
dengan menggunakan alat musik khas timur tengah yaitu rebana
0 komentar:
Posting Komentar